Sesungguhnya alam ini telah menyimpan banyak pengetahuan bahkan tak terhingga untuk diperoleh manusia. Sejatinya alam semesta ini di anugerahi kebermanfaatan yang melimpah oleh sang pencipta, tak terkecuali keindahan dan keanekaragaman alam yang telah tercipta. Semua belahan di bumi ini telah “dihadiahkan” keindahan alamnya masing–masing. Keindahaannya memiliki kekhasan dan keunikan yang ragam. Di beberapa negara pun banyak sekali dijumpai keindahan dan kekayaan alamnya tak terkecuali di Indonesia khususnya di Provinsi NTB.
Provinsi NTB khusunya Pulau Lombok telah menjadi booming di kancah nasional bahkan internasional. Tentu semua kita tahu bahwa Pulau Lombok memiliki magnet pariwisata yang menarik. Lantas kemudian apa yang membuat Pulau Lombok menjadi ramai dikunjungi wisatawan, jualan salah satunya adalah pesona alamnya. Selain juga keunikan dan kekhasan budaya yang dimiliki oleh Suku Sasak yang merupakan masyarakat asli Pulau Lombok.
Sekarang orang mulai mengenal Lombok bahkan hampir “lupa” kalau Lombok adalah bagian dari Provinsi NTB. Lombok telah menjadi trend center kepariwisataan nasional selain Bali. Lombok bahkan masuk dalam peringkat destinasi wisata terbaik di Asia. Di ajang world Halal Travel Award 2015 di Abu Dhabi, tak tanggung–tanggung Lombok juga mendapatkan 2 kategori yakni World Best Halal Honeymoon Destination atau wisata bulan madu halal terbaik di dunia, dan World Best Halal Tourism Destination atau tujuan wisata halal terbaik di dunia (Suara NTB). Tentu sebagai warga NTB saya sangat mengapresiasi dan bangga atas prestasi dan predikat yang didapatkan, tetapi sebagai warga Sumbawa saya merasa “cemburu” dengan kemajuan Lombok.
Efek dari polularitas Lombok berdampak pada bertambahnya fasilitas dan infrastruktur pendukung. Selain daya tarik yang dimiliki Lombok, akses dan fasilitas terus dibenahi dan dibangun di beberapa kawasan wisata. Sebut saja kawasan Senggigi, kawasan 3 gili, Rinjani, kawasan Mandalika, Kota Mataram dll. Sejauh pengamatan, Lombok mengalami kemajuan yang pesat dalam konteks pariwisata. Sekali lagi ini tidak lain buah dari anugerah alam yang dimiliki, tentu tanpa meniadakan peran dan kerja keras semua pihak dalam mengupayakannya.
Sumbawa Science Tourism